Tuesday 25 October 2016

TINDAK TUTUR MEMINTA DENGAN BERBAGAI MODUS ANAK USIA 4 TAHUN DALAM BERKOMUNIKASI DI LINGKUNGAN RUMAH





TINDAK TUTUR MEMINTA DENGAN BERBAGAI MODUS        
ANAK USIA 4 TAHUN DALAM BERKOMUNIKASI
DI LINGKUNGAN RUMAH
 



ABSTRACT
 
 

This paper is to describe a kind of speech act in asking with various modus for 4 years old child to communicate in home environment. Data of this research is in oral speech to ask 4-year-old child with various modus. The method and technique of collecting data use listening method, field observation, and field notes. The data obtained is analyzed which based on pragmatic analysis.The result of this research shows indirect kinds of speech asking to child can be applied with various modus that 4-year-old child uses speech act to ask with questioning, appraising, expressing fact, pessimistic expressing, and involving the third person.

Key words: speech act, communication, speech modus. 

A.    PENDAHULUAN

Salah satu produk nyata berbahasa adalah peristiwa tindak tutur. Tindak tutur merupakan analisis pragmatik, yakni cabang ilmu bahasa yang mengkaji bahasa dari segi makna dan konteks yang melatari peristiwa tutur. Tindak tutur menurut Searle (2001) adalah teori yang mengkaji makna bahasa yang didasarkan pada hubungan tuturan dengan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya. Aktivitas bertutur tidak hanya terbatas pada penuturan sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu atas dasar tuturan itu (Austin: 1962).
Dalam sebuah peristiwa tutur, pada kenyataannya, penutur tidak selalu mengatakan apa yang dimaksudkannya secara langsung. Untuk menyampaikan maksud tertentu, penutur sering juga menggunakan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur tidak langsung adalah tindak tutur yang bermakna kontekstual dan situasional (Djajasudarma: 1994). Bahasa yang digunakan anak-anak dalam bertutur untuk mengajukan permintaan kepada mitra tutur, selain bahasa isyarat yang menggunakan gerak anggota tubuh dan mimik wajah juga menggunakan permintaan langsung dengan bentuk direktif maupun permintaan tidak langsung dengan menggunakan bentuk-bentuk lain (Rusminto: 2010). Bentuk-bentuk tuturan tidak langsung meminta pada anak dapat diaplikasikan dengan berbagai modus. Modus tuturan tidak langsung meminta pada anak antara lain tindak tutur tidak langsung dengan  modus bertanya, memuji, menyatakan fakta, menyindir, nglulu, pesimis, melibatkan orang ketiga, menyatakaan keluhan, dan pengandaian.
Berdasarkan uraikan di atas, makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur meminta anak usia 4 tahun dengan berbagai modus dalam berkomunikasi di lingkungan rumah. Sumber data berupa percakapan atau dialog antara penutur dalam hal ini anak usia 4 tahun dengan mitra tutur dalam hal ini seluruh anggota keluarga atau kerabat di lingkungan rumah. Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan metode simak, pengamataan lapangan, catatan lapangan. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis pragmatik.

B.     HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      Tindak Tutur
Austin (dalam Rusminto, 2015: 66) pertama kali mengemukakan istilah tindak tutur (speech act) dalam bukunya yang berjudul How to Do Things with Word yang menyatakan bahwa aktivitas bertutur tidak hanya terbatas pada penuturan sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu atas dasar tuturan itu. Searle (dalam Rusminto, 2015: 66) mengemukakan bahwa tindak tutur adalah teori yang mengkaji makna bahasa yang didasarkan pada hubungan tuturan dengan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya.  Kajian tersebut didasarkan pada pandangan bahwa (1) tuturan merupakan sarana utama komunikasi dan (2) tuturan baru memiliki makna jika direalisasikan dalam tindak komunikasi nyata, misalnya membuat pernyataan, pertanyaan, perintah, atau permintaan.

2.      Tuturan Meminta dengan Berbagai Modus
Dalam mengajukan permintaan, anak-anak melakukannya dengan meng-gunakan dua macam bentuk tindak tutur, yaitu tindak tutur langsung dan tidak langsung. Makalah ini memfokuskan pada tindak tutur tidak langsung dengan berbagai modus tuturan. Tindak tutur tidak langsung yang dimaksudkan dalam kajian ini adalah tindak tutur yang digunakan oleh anak-anak untuk mengaju-kan permintaan dengan menggunakan bentuk tutur yang makna performansi-nya berbeda dengan maksud ilokusinya. Tindak tutur tersebut diklasifikasikan dalam 9 klasifikasi dengan berbagai modus, yakni tindak tutur tidak langsung dengan  modus bertanya (TLMT), memuji (TLMP), menyatakan fakta (TLMF), menyindir (TLMS), nglulu (TLML), pesimis (TLMPs), melibatkan orang ketiga (TLMO), menyatakan keluhan (TLMK), dan pengandaian (TLMA). Sembilan klasifikasi tersebut dilakukan oleh anak dalam tuturan meminta (Rusminto. 2010: 76-101)

3.      Bentuk-bentuk Tuturan Meminta dengan Berbagai Modus
Bentuk-bentuk turturan meminta yang ditemukan oleh peneliti sebagai berikut.
a.       Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus Bertanya (TLMT)
TLMT adalah tindak tutur yang digunakan untuk mengajukan permintaan dengan menggunakan kalimat tanya. Pertanyaan yang diajukan berupa pertanyaan tentang sesuatu yang dimintanya, atau berupa pertanyaan tentang kondisi pendukung yang melatari sesuatu yang diminta tersebut.




(1)   Bunga        : Yuk, itu maenan puter-puteran ayuk yang bisa bunyi itu
ya? (Sambil memerhatikan dengan mata berbinar dan menunjuk ke arah mainan di dalam lemari kaca).
Ayuk         : Iya dek.
Bunga        : Bisa muter-muter kan yuk kalo dipencet?
Ayuk         : Iya, tapi baterainya habis jadi engga bisa muter lagi.
Bunga        : Yaah, beliin geh yuk. (Wajah kecewa dan penuh harap
                    akan segera membeli baterai).
Pertanyaan tentang “Yuk, itu maenan puter-puteran ayuk yang bisa bunyi itu ya?” yang dilakukan anak sambil memerhatikan dengan wajah berbinar dan menunjuk mengisyaratkan kepada mitra tutur bahwa anak ingin diambilkan dan dihidupkan mainan yang ia tunjuk. Hal ini dilatarbelakangi kenyataan adanya kebiasaan anak menghidupkan mainan tersebut ketika berkunjung ke rumah ayuk sepupunya.

b.      Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus Memuji (TLMP)
TLMP adalah tindak tutur yang digunakan untuk mengajukan permintaan dengan dua cara, yaitu mengemukakan hal-hal positif berkenaan dengan mitra tutur atau sesuatu yang menjadi sasaran tindak tutur atau sesuatu yang diminta.
(2)   Bunga        : Ayuk Ncik, kuncitan Hello Kitty Ayuk Encik bagus loh
  warna pink. Adek Bunga juga ada, tapi kecil. (Sambil
  memegang-megang kuncitan yang tergeletak di meja
  belajar)
Ayuk Ncik            : Sini rambut Adek Bunga, Ayuk Ncik kuncit pake kuncitan
  itu. (Mengambil kuncitan dan menguncit rambut)
Bunga        : Bagus kan Ayuk Ncik (Sambil bercermin dan tersenyum
  senyum)
Ayuk Ncik            : Ya udah, buat Adek Bunga aja.
Untuk menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung permintaannya, penutur mengemukakan pernyataan berisi pujian terhadap sesuatu yang diminta yakni kuncitan Hello Kitty yang berwarna pink yang dipuji bagus. Penutur melakukan dengan memegang-megang penuh harap mitra tutur memahami maksud tuturan agar kuncit tersebut diberikan kepadanya.

c.       Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus Menyatakan Fakta (TLMF)
TLMF adalah permintaan yang diajukan dengan menyatakan fakta-fakta yang dihadapi anak kepada mitra tuturnya.
(3)   Bunga        : Papa, liat crayon Adek pa. Pendek-pendek kan abis
  dipinjem Abang, patah semua. (Menunjukan isi crayonnya
  sambil memasang wajah cemberut)
Papa          : Kan masih bisa dipake Adek.
Bunga        : Tapi Adek pegangnya susah Pa. Ni, ni (Sambil memegang
  crayon dan mencoba mewarnai di kertas dan menunjuk-
  kannya)
Papa          : Nanti beli yang baru sama mama ya.


Pernyataan Bunga dimaksudkan untuk menyampaikan permintaan dengan mengutarakan fakta tentang ketidaklayakan crayon yang dimilikinya agar dibelikan yang baru untuk mengganti miliknya yang sudah tidak layak pakai karena sudah pendek dan sulit dipegang tersebut.

d.      Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus Menyatakan Rasa Pesimis (TLMPs)
TLMPs digunakan untuk mengajukan permintaan yang mencerminkan ketidakberdayaan berkaitan dengan situasi dan kondisi anak yang tidak mendukung permintaan tersebut.
(4)   Bunga        : Adek gak boleh minum es kiko ya ma? (menatap mama)
Mama        : Iya gak boleh. Kan Adek lagi pilek.
Bunga        : Dikiiiiit aja Ma. Potongan sama Abang. (Sambil
  memasang wajah memelas)
Mama        : Kalo Adek udah sembuh baru boleh.
Peristiwa tutur tersebut terjadi ketika penutur melihat sang kakak sedang minum es kiko. Karena menyadari dirinya sedang terkena flu, anak merasa kemungkinan dikabulkan permintaannya untuk minum es sangat kecil, maka anak menyampaikan permintaan dengan rasa pesimis.

e.       Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus Melibatkan Orang Ketiga (TLMO)
TLMO digunakan untuk mengajukan permintaan dengan cara menyebut orang lain sebagai pihak yang berkepentingan dalam pengajuan perminta-an, menyebut orang lain untuk menunjukkan kepada mitra tutur adanya dukungan terhadap permintaannya, dan memanfaatkan kehadiran orang lain dalam peristiwa tutur yang terjadi. Hal ini dilakukan dengan maksud menghindari terjadinya konfrontasi secara langsung dan mengurangi beban psikologis ketika mengajukan permintaannya.
(5)   Bunga        : Ma, Abang mau naek itu katanya. (Sambil menunjuk ke
  arah komedi putar)
Abang       : Ih kan Adek tadi yang bisikin Abang pengen naek.
Bunga        : Tapi Abang kan juga mau. Weeeek.
Mama        : Yaudah tunggu, Mama beli tiket dulu.
            Peristiwa tutur tersebut terjadi ketika penutur bersama keluarganya sedang berada di pasar malam. Bunga melihat komedi putar dan ia ingin menaiki-nya, karena dalam situasi tersebut ada sang kakak, maka Bunga menggunakan tindak tutur dengan modus melibatkan orang ketiga yakni Abang yang dirasa juga memiliki keinginan yang sama agar menjadi pendukung atas permintaannya.

C.      SIMPULAN

Tindak tutur meminta dengan berbagai modus sering terjadi dalam komunikasi sehari-hari pada tuturan anak. Anak-anak khususnya anak usia 4 tahun sering mengemas bahasa permintaannya agar diberi atau mendapatkan sesuatu yang diinginkannya dengan berbagai modus tuturan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia 4 tahun menggunakan tindak tutur meminta dengan modus bertanya, memuji, menyatakan fakta, menyatakan rasa pesimis dan melibatkan orang ketiga.


DAFTAR PUSTAKA





Bagikan

Jangan lewatkan

TINDAK TUTUR MEMINTA DENGAN BERBAGAI MODUS ANAK USIA 4 TAHUN DALAM BERKOMUNIKASI DI LINGKUNGAN RUMAH
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.