Thursday, 13 October 2016

Analisis Cerpen “Anak Kebanggaan” Karya A.A. Navis Berdasarkan Pendekatan Struktural Genetik




Analisis Cerpen “Anak Kebanggaan” Karya A.A. Navis Berdasarkan Pendekatan Struktural Genetik

1.    Unsur Intrinsik
Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen “Anak Kebanggan” karya Aa. Navis adalah sebagai berikut.
a)        Tema
Tema yang terdapat dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah harapan orang tua kepada anaknya. Peristiwa cerpen yang mendukung tema tersebut adalah sebagai berikut.
Namun dalam hati Ompi masih mengangankan suatu tambahan nama lagi di muka nama anaknya yang sekarang. Calon dari nama tambahan itu banyak sekali. Dan salah satunya harus dicapai tanpa peduli kekayaan akan punah. Tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan. Ompi yakin, masa itu pasti akan datang. Dan ia menunggu dnegan hati yang disabar-sabarkan. Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti menjadi kenyataan. Dia yakin itu, bahwa Indra Budimannya akan mendapat nama tambahan dokter di muka namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi mulai mengangankan nama tambahan itu, diambilnya kertas dan potlot. Di tulisnya nama anaknya, dr. Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali.

b)       Alur
Alur yang digunakan pengarang dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah alur maju. Hal tersebut sesuai dengan isi cerpen yang mulanya menceritakan tentang Ompi yang sering mengganti nama anaknya dengan berbagai alasan hingga akhirnya ompi larut dalam penantian menunggu surat anaknya.

c)        Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen “Anak Kebanggaan” adalah sudut pandang orang pertama sampingan. Peristiwa yang menggambarkan sudut pandang tersebut adalah sebagai berikut.
Ompi terduduk di kursi. Matanya cemerlang memandang. tangannya diulurkannya kepadaku meminta telegram itu. Aku merasa ngeri memberikannya. Tapi aku tak bisa berbuat lain. Telegram itu kusodorkan ke tangannya. Telegram itu digenggamnya erat. Lalu didekapnya di dadanya. “Datang juga apa yang ku nantikan,” katanya.

d)       Latar
Latar yang terdapat dalam cerpen “Anak Kebanggaan” adalah sebagai berikut.
1)      Latar Tempat
Latar tempat yang ada dalam cerpen “Anak Kebanggaan” adalah teras rumah Ompi dan kamar Ompi. Hal ini sesuai dengan kutipan cerpen berikut.
a)      Kulihat Pak Pos memasuki halaman rumah Ompi. Tergesa-gesa aku menyongsong Pak Pos itu ke ambang pintu
b)      Dan ia telentang di ranjangnya, enggan bergerak. Ia kini menanti dengan telentang di ranjangnya. Sebuah kaca disuruhnya supaya di pasang pada dinding yang dapat memberi pantulan ke ambang pintu depan.

2)      Latar  waktu
Latar waktu yang terdapat dalam cerpen “Anak Kebanggan” karya A.A. Navis adalah Siang hari. Peristiwa yang mendukung latar waktu tersebut adalah sebagai berikut.
Kulihat Pak Pos memasuki halaman rumah Ompi. Hari waktu itu jam sebelas siang.

3)      Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah sebagai berikut.
1.      Menyenangkan
Peristiwa dalam cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang menyenangkan adalah sebagai berikut.
a.       Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitakan kemajuannya itu, air mata Ompi berlinang kegembiraan.
b.       “Tak usah dibacakan. Takkan sanggup aku mendengarnya. Aku akan mati lemas oleh kebahagiaan yang datang bergulung ini…”
c.       Dan telegram itu dibawa ke bibirnya. Diciumnya dengan mesra. Lama diciumnya seraya matanya memincing.

2.       Menyedihkan
Peristiwa dalam cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang menyedihkan adalah sebagai berikut.
a.       Aku sobek sampul yang kuning muda itu dengan tangan yang menggigil. Sekilas saja tahulah aku, bahwa saat yang paling kritis sudah sampai di puncaknya. Indra Budiman dikabarkan sudah meninggal.
b.      Kehadiran dokter itu menimbulkan risau hatinya karena ingat pada Indra Budiman yang bakal jadi dokter, tapi tak pernah lagi mengiriminya surat.

3.      Mengharukan / mengenaskan
Peristiwa dalam cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang mengharukan/mengenaskan adalah sebagai berikut.
a.       Semenjak itu segalanya jadi tak baik. Ia jatuh sakit, bahkan sampai mengigau. Dan oleh seleranya yang patah, Ompi bertambah menderita juga. Lahir dan batin.
b.       Namun kemalangan itu bertambah lagi. Yaitu ketika Ompi jatuh terduduk. Lama orang baru tahu dan memapahnya ke ranjangnya di kamar. Ompi jadi lumpuh dan habislah sejarah Ompi menanti di ambang pintu setiap sore.

4.      Mengesankan / menakjubkan
Peristiwa dalam cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang mengesankan/menakjubkan adalah sebagai berikut.
Gemetar kaki Ompi mendukung tubuhnya yang kisut. Tangannya berpegang pada sandaran kursi. Dan aku kehilangan kepercayaan pada pandangan mataku sendiri. Kekuatan apakah yang menyebabkan Ompi bisa berdiri dan bahkan berjalan itu. Aku tak tahu.

5.      Menegangkan
Peristiwa dalam cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang menegangkan adalah sebagai berikut.
a.       Dan pada telegram itu pastilah bertengger saat-saat kritis sekali. Tergesa-gesa aku menyongsong Pak Pos itu ke ambang pintu. Maksudku hendak membuka telegram itu untuk mengetahui isinya lebih dulu.
b.      Aku sobek sampul yang kuning muda itu dengan tangan yang menggigil. Sekilas saja tahulah aku, bahwa saat yang paling kritis sudah sampai di puncaknya. Indra Budiman dikabarkan sudah meninggal.

e)        Tokoh
Tokoh-tokoh yang ada dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah Ompi, Indra Budiman, dan aku.

f)         Perwatakan
Perwatakan dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah sebagai berikut.
1.      Ompi
a.       Penyayang
Peristiwa cerpen yang menggambarkan sifat penyayang pada tokoh Ompi adalah sebagai berikut.
Ø  “Aku bangga, Anakku. Baik engkau jadi dokter. Karena orang lebih banyak memerlukanmu. Dengan begitu kau disegani orang. Oooo, perkara uang? Mengapa tiga ribu, lima ribu akan ku kirim, Anakku. Mengapa tidak?”
Ø  Tapi karena sayang sama anak, ia terima juga nama itu, asal di tambah dibelakangnya dengan Indra Budiman.
b.       Sombong
Peristiwa cerpen yang menggambarkan sifat sombong pada tokoh Ompi adalah sebagai berikut.
Ø  “Ah, aku merasa lebih berduka cita lagi, karena belum sanggup menghindarkan kemalangan ini. Cpba kalau anakku, Indra Budiman, sudah jadi dokter, si mati ini akan pasti dapat tertolong,” katanya bila ada orang meninggal setelah lama menderita sakit.
Ø  Dan kalau Ompi melihat ada orang membuat rumah, lalu ia berkata, “Ah, sayang. Rumah-rumah orang kita masih kuno arsitekturnya. Coba kalau anakku, Indra Budiman, sudah menjadi insinyur, pastilah ia akan membantu mereka membuat rumah yang lebih indah.”

c.       Suka berbohong
Peristiwa cerpen yang menggambarkan sifat suka berbohong pada tokoh Ompi adalah sebagai berikut.
Ø  Kepada Indra Budiman tak dikatakannya kemarahannya itu. Malah sebaliknya. Dikatakannya, banyak sudah orang yang punya gadis cantik datang meminang. Tapi semua telah ditolak.
Ø  Untuk membuktikan kebenaran suratnya, Ompi mengirimkan foto gadis yang kebetulan ada padanya. Tidak peduli ia, apa foto itu gambar dari gadis yang sudah kawin atau bertunangan. Bahkan juga tidak peduli ia apa gadis itu sudah meninggal.

d.      Suka bermimpi
Peristiwa cerpen yang menggambarkan sifat suka bermimpi pada tokoh Ompi adalah sebagai berikut.
Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti menjadi kenyataan. Dia yakin itu, bahwa Indra Budimannya akan mendapat nama tambahan dokter di muka namanya sekarang.

2.      Indra Budiman
Perwatakan tokoh Indra Budiman dalam cerpen ini adalah suka berbohong. Peristiwa cerpen yang menggambarkan sifat suka berbohong pada tokoh Indra Budiman adalah sebagai berikut.
Tak teringat olehnya, bahwa bohongnya kepada ayahnya selama ini sudah diketahui oleh orang kampungnya.

3.      Aku
Perwatakan tokoh aku dalam cerpen ini adalah baik hati. Peristiwa cerpen yang menggambarkan sifat baik hati pada aku adalah sebagai berikut.
Ø  Semenjak itu, berganti-ganti orang aku menyediakan diriku selalu di dekat Ompi.
Ø  Itulah sebabnya tak kusampaikan kepadanya bahwa hari perkawinanku sudah berlangsung. Karena aku takut berita itu akan menambah dalam penderitaannya.


g)        Konflik
Konflik yang terdapat dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah sebagai berikut.
1.      Konflik Batin
Peristiwa dalam cerpen Anak Kebanggaan” yang menggambarkan konflik batin, yaitu:
a.       Tetapi alangkah remuknya hati orang tua itu, karena ternyata pengantar surat itu cuma mengantarkan semua surat-suratnya yang dikembalikan.
b.      Kini dalam hidupnya hanya satu hal yang dinantikannya. Yaitu surat. Surat dari Indra Budimannya.
c.       Kehadiran dokter itu menimbulkan risau hatinya karena ingat pada Indra Budiman yang bakal jadi dokter, tapi tak pernah lagi mengiriminya surat.

2.      Konflik  Fisik
Peristiwa dalam cerpen Anak Kebanggaan” yang menggambarkan konflik fisik, yaitu
ketika Ompi jatuh terduduk. Lama orang baru tahu dan memapahnya ke ranjangnya di kamar. Ompi jadi lumpuh dan habislah sejarah Ompi menanti di ambang pintu setiap sore.

h)       Amanat
Amanat yang terkandung dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis, yaitu:
1.      Janganlah menjadi orang yang sombong.
2.      Jangan menjadi orang yang suka berbohong.
3.      Jadilah orang yang baik dan suka menolong.
4.      Jangan suka membuat orang tua kita khawatir.
5.      Jadilah orang yang bisa membuat bangga orang tua.
6.      Jangan menggunakan sesuatu yang baik untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
7.      Berbaktilah kepada orang tua.
8.      Jangan mensia-siakan pengorbanan orang tua untuk hal yang tidak baik.

i)          Nilai Sastra
Nilai sastra yang terdapat dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis, yaitu:
1.      Nilai budaya
Peristiwa dalam cerpen Anak Kebanggaan” yang menggambarkan nilai budaya, yaitu: Karena di kampung kami pihak perempuanlah yang datang meminang.

2.      Nilai Pendidikan
Peristiwa dalam cerpen Anak Kebanggaan” yang menggambarkan nilai pendidikan, yaitu:
Semenjak Indra Budiman berangkat ke Jakarta, Ompi bertambah yakin, bahwa setahun demi setahun segala cita-citanya pasti tercapai. Dan benarlah. Ternyata setiap semester Indra Budiman mengirim rapor sekolahnya dengan angka-angka yang baik sekali. Dan setiap tahun ia naik kelas. Hanya dalam tempo dua tahun, Indra Budiman menamatkan pelajarannya di SMA seraya mengantungi ijazah yang berangka baik.

3.      Nilai Moral
Peristiwa dalam cerpen Anak Kebanggaan” yang menggambarkan nilai moral, yaitu:
Tapi Ompi tak mau mengerti. Sikap keangkuhannya mudah tersinggung. Dan bencinya bukan kepalang kepada orang-orang tua yang mempunyai anak gadis cantik.

2.    Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik yang dikaji dari cerpen Anak Kebanggaan” adalah biografi pengarangnya. Berikut ini biografi pengarang cerpen “Anak Kebanggaan”.
Haji Ali Akbar Navis lahir di Kampung Jawa, Padang, Sumatra Barat, 17 November 1924. Beliau adalah seorang sastrawan dan budayawan terkemuka di Indonesia yang lebih dikenal dengan nama A.A. Navis. Ia menjadikan menulis sebagai alat dalam kehidupannya. Karyanya yang terkenal adalah cerita pendek Robohnya Surau Kami. Navis 'Sang Pencemooh' adalah sosok yang ceplas-ceplos, apa adanya. Kritik-kritik sosialnya mengalir apa adanya untuk membangunkan kesadaran setiap pribadi, agar hidup lebih bermakna. Ia selalu mengatakan yang hitam itu hitam dan yang putih itu putih. Ia amat gelisah melihat negeri ini digerogoti para koruptor. Pada suatu kesempatan ia mengatakan kendati menulis adalah alat utamanya dalam kehidupan tapi jika dikasih memilih ia akan pilih jadi penguasa untuk menangkapi para koruptor. Walaupun ia tahu resikonya, mungkin dalam tiga bulan, ia justru akan duluan ditembak mati oleh para koruptor itu. A.A. Navis meninggal pada 22 Maret 2003 karena mengidap komplikasi jantung, asma dan diabetes.
Beliau mengaku mulai menulis sejak tahun 1950, namun hasil karyanya baru mendapat perhatian dari media cetak sekitar 1955, itu telah menghasilkan sebanyak 65 karya sastra dalam berbagai bentuk. Ia telah menulis 22 buku, ditambah lima antologi bersama sastrawan lainnya, dan delapan antologi luar negeri, serta 106 makalah yang ditulisnya untuk berbagai kegiatan akademis di dalam maupun di luar negeri dan dihimpun dalam buku Yang Berjalan Sepanjang Jalan. Novel terbarunya, Saraswati, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2002.


Bagikan

Jangan lewatkan

Analisis Cerpen “Anak Kebanggaan” Karya A.A. Navis Berdasarkan Pendekatan Struktural Genetik
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.