1. Unsur Intrinsik
Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen “Anak
Kebanggan” karya Aa. Navis adalah sebagai berikut.
a)
Tema
Tema yang terdapat dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah harapan orang tua kepada anaknya. Peristiwa
cerpen yang mendukung tema tersebut adalah sebagai berikut.
Namun
dalam hati Ompi masih mengangankan suatu tambahan nama lagi di muka nama
anaknya yang sekarang. Calon dari nama tambahan itu banyak sekali. Dan salah
satunya harus dicapai tanpa peduli kekayaan akan punah. Tapi itu tak dapat
dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan. Ompi yakin,
masa itu pasti akan datang. Dan ia menunggu dnegan hati yang disabar-sabarkan.
Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti menjadi kenyataan.
Dia yakin itu, bahwa Indra Budimannya akan mendapat nama tambahan dokter di
muka namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi
mulai mengangankan nama tambahan itu, diambilnya kertas dan potlot. Di tulisnya
nama anaknya, dr. Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali.
b) Alur
Alur yang digunakan pengarang dalam cerpen
“Anak Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah alur maju. Hal tersebut sesuai dengan
isi cerpen yang mulanya menceritakan tentang Ompi yang sering mengganti nama
anaknya dengan berbagai alasan hingga akhirnya ompi larut dalam penantian
menunggu surat anaknya.
c)
Sudut
Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen
“Anak Kebanggaan” adalah sudut pandang orang pertama sampingan. Peristiwa yang
menggambarkan sudut pandang tersebut adalah sebagai berikut.
Ompi terduduk di kursi. Matanya cemerlang memandang. tangannya diulurkannya
kepadaku meminta telegram itu. Aku merasa ngeri memberikannya. Tapi aku tak
bisa berbuat lain. Telegram itu kusodorkan ke tangannya. Telegram itu
digenggamnya erat. Lalu didekapnya di dadanya. “Datang juga apa yang ku
nantikan,” katanya.
d) Latar
Latar yang terdapat dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” adalah sebagai berikut.
1)
Latar Tempat
Latar tempat yang ada dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” adalah teras rumah Ompi dan kamar Ompi. Hal ini sesuai dengan
kutipan cerpen berikut.
a)
Kulihat Pak Pos memasuki halaman rumah Ompi.
Tergesa-gesa aku menyongsong Pak Pos itu ke ambang pintu
b)
Dan ia telentang di ranjangnya, enggan bergerak. Ia
kini menanti dengan telentang di ranjangnya. Sebuah kaca disuruhnya supaya di
pasang pada dinding yang dapat memberi pantulan ke ambang pintu depan.
2)
Latar
waktu
Latar waktu yang terdapat dalam cerpen “Anak
Kebanggan” karya A.A. Navis adalah Siang hari. Peristiwa yang mendukung latar
waktu tersebut adalah sebagai berikut.
Kulihat Pak Pos memasuki halaman rumah Ompi. Hari waktu itu jam sebelas
siang.
3)
Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam cerpen “Anak Kebanggaan”
karya A.A. Navis adalah sebagai berikut.
1.
Menyenangkan
Peristiwa dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang menyenangkan adalah sebagai
berikut.
a. Ketika Ompi
membaca surat anaknya yang memberitakan kemajuannya itu, air mata Ompi
berlinang kegembiraan.
b. “Tak usah dibacakan. Takkan sanggup aku mendengarnya.
Aku akan mati lemas oleh kebahagiaan yang datang bergulung ini…”
c. Dan telegram
itu dibawa ke bibirnya. Diciumnya dengan mesra. Lama diciumnya seraya matanya
memincing.
2.
Menyedihkan
Peristiwa dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang menyedihkan adalah sebagai
berikut.
a. Aku sobek
sampul yang kuning muda itu dengan tangan yang menggigil. Sekilas saja tahulah
aku, bahwa saat yang paling kritis sudah sampai di puncaknya. Indra Budiman
dikabarkan sudah meninggal.
b. Kehadiran
dokter itu menimbulkan risau hatinya karena ingat pada Indra Budiman yang bakal
jadi dokter, tapi tak pernah lagi mengiriminya surat.
3.
Mengharukan / mengenaskan
Peristiwa dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang mengharukan/mengenaskan
adalah sebagai berikut.
a. Semenjak itu
segalanya jadi tak baik. Ia jatuh sakit, bahkan sampai mengigau. Dan oleh
seleranya yang patah, Ompi bertambah menderita juga. Lahir dan batin.
b. Namun kemalangan itu bertambah lagi. Yaitu ketika Ompi
jatuh terduduk. Lama orang baru tahu dan memapahnya ke ranjangnya di kamar.
Ompi jadi lumpuh dan habislah sejarah Ompi menanti di ambang pintu setiap sore.
4.
Mengesankan / menakjubkan
Peristiwa dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang mengesankan/menakjubkan
adalah sebagai berikut.
Gemetar kaki Ompi mendukung tubuhnya yang kisut.
Tangannya berpegang pada sandaran kursi. Dan aku kehilangan kepercayaan pada
pandangan mataku sendiri. Kekuatan apakah yang menyebabkan Ompi bisa berdiri
dan bahkan berjalan itu. Aku tak tahu.
5.
Menegangkan
Peristiwa dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” yang menggambarkan latar suasana yang menegangkan adalah sebagai
berikut.
a.
Dan pada telegram itu pastilah bertengger saat-saat
kritis sekali. Tergesa-gesa aku menyongsong Pak Pos itu ke ambang pintu.
Maksudku hendak membuka telegram itu untuk mengetahui isinya lebih dulu.
b.
Aku sobek sampul yang kuning muda itu dengan tangan
yang menggigil. Sekilas saja tahulah aku, bahwa saat yang paling kritis sudah
sampai di puncaknya. Indra Budiman dikabarkan sudah meninggal.
e)
Tokoh
Tokoh-tokoh yang ada dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah Ompi, Indra Budiman, dan aku.
f)
Perwatakan
Perwatakan dalam cerpen “Anak Kebanggaan” karya A.A.
Navis adalah sebagai berikut.
1. Ompi
a. Penyayang
Peristiwa cerpen yang menggambarkan
sifat penyayang pada tokoh Ompi adalah sebagai berikut.
Ø “Aku bangga,
Anakku. Baik engkau jadi dokter. Karena orang lebih banyak memerlukanmu. Dengan
begitu kau disegani orang. Oooo, perkara uang? Mengapa tiga ribu, lima ribu
akan ku kirim, Anakku. Mengapa tidak?”
Ø Tapi karena
sayang sama anak, ia terima juga nama itu, asal di tambah dibelakangnya dengan
Indra Budiman.
b. Sombong
Peristiwa cerpen yang menggambarkan
sifat sombong pada tokoh Ompi adalah sebagai berikut.
Ø “Ah, aku merasa
lebih berduka cita lagi, karena belum sanggup menghindarkan kemalangan ini.
Cpba kalau anakku, Indra Budiman, sudah jadi dokter, si mati ini akan pasti
dapat tertolong,” katanya bila ada orang meninggal setelah lama menderita
sakit.
Ø Dan kalau Ompi
melihat ada orang membuat rumah, lalu ia berkata, “Ah, sayang. Rumah-rumah
orang kita masih kuno arsitekturnya. Coba kalau anakku, Indra Budiman, sudah
menjadi insinyur, pastilah ia akan membantu mereka membuat rumah yang lebih
indah.”
c. Suka berbohong
Peristiwa cerpen yang menggambarkan
sifat suka berbohong pada tokoh Ompi adalah sebagai berikut.
Ø Kepada Indra
Budiman tak dikatakannya kemarahannya itu. Malah sebaliknya. Dikatakannya,
banyak sudah orang yang punya gadis cantik datang meminang. Tapi semua telah
ditolak.
Ø Untuk
membuktikan kebenaran suratnya, Ompi mengirimkan foto gadis yang kebetulan ada
padanya. Tidak peduli ia, apa foto itu gambar dari gadis yang sudah kawin atau
bertunangan. Bahkan juga tidak peduli ia apa gadis itu sudah meninggal.
d. Suka bermimpi
Peristiwa cerpen yang menggambarkan
sifat suka bermimpi pada tokoh Ompi adalah sebagai berikut.
Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti menjadi
kenyataan. Dia yakin itu, bahwa Indra Budimannya akan mendapat nama tambahan
dokter di muka namanya sekarang.
2. Indra Budiman
Perwatakan
tokoh Indra Budiman dalam cerpen ini adalah suka berbohong. Peristiwa cerpen
yang menggambarkan sifat suka berbohong pada tokoh Indra Budiman adalah sebagai
berikut.
Tak teringat olehnya, bahwa bohongnya kepada ayahnya
selama ini sudah diketahui oleh orang kampungnya.
3. Aku
Perwatakan tokoh
aku dalam cerpen ini adalah baik hati. Peristiwa cerpen yang menggambarkan
sifat baik hati pada aku adalah sebagai berikut.
Ø Semenjak itu,
berganti-ganti orang aku menyediakan diriku selalu di dekat Ompi.
Ø Itulah sebabnya
tak kusampaikan kepadanya bahwa hari perkawinanku sudah berlangsung. Karena aku
takut berita itu akan menambah dalam penderitaannya.
g)
Konflik
Konflik yang terdapat dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” karya A.A. Navis adalah sebagai berikut.
1.
Konflik Batin
Peristiwa dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” yang menggambarkan konflik batin, yaitu:
a.
Tetapi alangkah remuknya hati orang tua itu, karena
ternyata pengantar surat itu cuma mengantarkan semua surat-suratnya yang
dikembalikan.
b.
Kini dalam hidupnya hanya satu hal yang dinantikannya.
Yaitu surat. Surat dari Indra Budimannya.
c.
Kehadiran dokter itu menimbulkan risau hatinya karena
ingat pada Indra Budiman yang bakal jadi dokter, tapi tak pernah lagi
mengiriminya surat.
2.
Konflik Fisik
Peristiwa dalam cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan konflik
fisik, yaitu
ketika Ompi
jatuh terduduk. Lama orang baru tahu dan memapahnya ke ranjangnya di kamar.
Ompi jadi lumpuh dan habislah sejarah Ompi menanti di ambang pintu setiap sore.
h) Amanat
Amanat yang terkandung dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” karya A.A. Navis, yaitu:
1.
Janganlah menjadi orang yang
sombong.
2.
Jangan menjadi orang yang suka
berbohong.
3.
Jadilah orang yang baik dan suka
menolong.
4.
Jangan suka membuat orang tua kita
khawatir.
5.
Jadilah orang yang bisa membuat
bangga orang tua.
6.
Jangan menggunakan sesuatu yang baik
untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
7.
Berbaktilah kepada orang tua.
8.
Jangan mensia-siakan pengorbanan
orang tua untuk hal yang tidak baik.
i)
Nilai
Sastra
Nilai sastra yang terdapat dalam cerpen “Anak
Kebanggaan” karya A.A. Navis, yaitu:
1.
Nilai budaya
Peristiwa dalam
cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan nilai budaya,
yaitu: Karena di kampung kami pihak
perempuanlah yang datang meminang.
2.
Nilai Pendidikan
Peristiwa dalam
cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan nilai pendidikan,
yaitu:
Semenjak Indra Budiman berangkat ke Jakarta, Ompi
bertambah yakin, bahwa setahun demi setahun segala cita-citanya pasti tercapai.
Dan benarlah. Ternyata setiap semester Indra Budiman mengirim rapor sekolahnya
dengan angka-angka yang baik sekali. Dan setiap tahun ia naik kelas. Hanya dalam
tempo dua tahun, Indra Budiman menamatkan pelajarannya di SMA seraya
mengantungi ijazah yang berangka baik.
3.
Nilai Moral
Peristiwa dalam
cerpen “Anak Kebanggaan” yang menggambarkan nilai moral, yaitu:
Tapi Ompi tak mau mengerti. Sikap keangkuhannya mudah
tersinggung. Dan bencinya bukan kepalang kepada orang-orang tua yang mempunyai
anak gadis cantik.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur
ekstrinsik yang dikaji dari cerpen “Anak Kebanggaan” adalah biografi
pengarangnya. Berikut ini biografi pengarang cerpen “Anak Kebanggaan”.
Haji Ali Akbar Navis lahir di Kampung Jawa, Padang, Sumatra Barat, 17 November 1924. Beliau adalah seorang sastrawan dan budayawan terkemuka di Indonesia yang lebih
dikenal dengan nama A.A. Navis. Ia menjadikan menulis sebagai alat dalam
kehidupannya. Karyanya yang terkenal adalah cerita pendek Robohnya Surau
Kami. Navis 'Sang Pencemooh' adalah sosok yang ceplas-ceplos, apa adanya.
Kritik-kritik sosialnya mengalir apa adanya untuk membangunkan kesadaran setiap pribadi, agar
hidup lebih bermakna. Ia selalu mengatakan yang hitam itu hitam dan yang putih
itu putih. Ia amat gelisah melihat negeri ini digerogoti para koruptor. Pada suatu kesempatan ia mengatakan kendati menulis
adalah alat utamanya dalam kehidupan tapi jika dikasih memilih ia akan pilih
jadi penguasa untuk menangkapi para koruptor. Walaupun ia tahu resikonya, mungkin
dalam tiga bulan, ia justru akan duluan ditembak mati oleh para koruptor itu.
A.A. Navis meninggal pada 22 Maret 2003 karena mengidap komplikasi jantung,
asma dan diabetes.
Beliau mengaku mulai menulis sejak tahun 1950, namun hasil karyanya baru mendapat perhatian dari
media cetak sekitar 1955, itu telah
menghasilkan sebanyak 65 karya sastra dalam berbagai bentuk. Ia telah menulis
22 buku, ditambah lima antologi bersama sastrawan lainnya, dan delapan antologi luar negeri, serta 106
makalah yang ditulisnya untuk berbagai kegiatan akademis di dalam maupun di
luar negeri dan dihimpun dalam buku Yang Berjalan Sepanjang Jalan. Novel
terbarunya, Saraswati, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2002.
Bagikan
Analisis Cerpen “Anak Kebanggaan” Karya A.A. Navis Berdasarkan Pendekatan Struktural Genetik
4/
5
Oleh
ATLET.COM