TINDAK
TUTUR MEMINTA DENGAN BERBAGAI MODUS
ANAK
USIA 4 TAHUN DALAM BERKOMUNIKASI
DI
LINGKUNGAN RUMAH
ABSTRACT
This
paper is to describe a kind of speech act in asking with various modus for 4
years old child to communicate in home environment. Data of this research is in
oral speech to ask 4-year-old child with various modus. The method and
technique of collecting data use listening method, field observation, and field
notes. The data obtained is analyzed which based on pragmatic analysis.The
result of this research shows indirect kinds of speech asking to child can be
applied with various modus that 4-year-old child uses speech act to ask with
questioning, appraising, expressing fact, pessimistic expressing, and involving
the third person.
Key words: speech act,
communication, speech modus.
A.
PENDAHULUAN
Salah satu
produk nyata berbahasa adalah peristiwa tindak tutur. Tindak tutur merupakan
analisis pragmatik, yakni cabang ilmu bahasa yang mengkaji bahasa dari segi makna
dan konteks yang melatari peristiwa tutur. Tindak tutur menurut Searle (2001)
adalah teori yang mengkaji makna bahasa yang didasarkan pada hubungan tuturan
dengan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya. Aktivitas bertutur tidak hanya
terbatas pada penuturan sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu atas dasar
tuturan itu (Austin: 1962).
Dalam sebuah
peristiwa tutur, pada kenyataannya, penutur tidak selalu mengatakan apa yang
dimaksudkannya secara langsung. Untuk menyampaikan maksud tertentu, penutur
sering juga menggunakan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur tidak
langsung adalah tindak tutur yang bermakna kontekstual dan situasional
(Djajasudarma: 1994). Bahasa yang digunakan anak-anak dalam bertutur untuk
mengajukan permintaan kepada mitra tutur, selain bahasa isyarat yang
menggunakan gerak anggota tubuh dan mimik wajah juga menggunakan permintaan
langsung dengan bentuk direktif maupun permintaan tidak langsung dengan
menggunakan bentuk-bentuk lain (Rusminto: 2010). Bentuk-bentuk tuturan tidak
langsung meminta pada anak dapat diaplikasikan dengan berbagai modus. Modus
tuturan tidak langsung meminta pada anak antara lain tindak tutur tidak
langsung dengan modus bertanya, memuji,
menyatakan fakta, menyindir, nglulu, pesimis, melibatkan orang ketiga,
menyatakaan keluhan, dan pengandaian.
Berdasarkan
uraikan di atas, makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak
tutur meminta anak usia 4 tahun dengan berbagai modus dalam berkomunikasi di
lingkungan rumah. Sumber data berupa percakapan atau dialog antara penutur
dalam hal ini anak usia 4 tahun dengan mitra tutur dalam hal ini seluruh
anggota keluarga atau kerabat di lingkungan rumah. Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan metode simak, pengamataan
lapangan, catatan lapangan. Data yang diperoleh dianalisis
berdasarkan analisis pragmatik.
B.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Tindak
Tutur
Austin (dalam Rusminto, 2015: 66)
pertama kali mengemukakan istilah tindak tutur (speech act) dalam bukunya yang berjudul How to Do Things with Word yang menyatakan bahwa aktivitas bertutur
tidak hanya terbatas pada penuturan sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu atas
dasar tuturan itu. Searle (dalam Rusminto, 2015: 66) mengemukakan bahwa tindak
tutur adalah teori yang mengkaji makna bahasa yang didasarkan pada hubungan
tuturan dengan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya. Kajian tersebut didasarkan pada pandangan
bahwa (1) tuturan merupakan sarana utama komunikasi dan (2) tuturan baru
memiliki makna jika direalisasikan dalam tindak komunikasi nyata, misalnya
membuat pernyataan, pertanyaan, perintah, atau permintaan.
2. Tuturan
Meminta dengan Berbagai Modus
Dalam mengajukan permintaan, anak-anak
melakukannya dengan meng-gunakan dua macam bentuk tindak tutur, yaitu tindak
tutur langsung dan tidak langsung. Makalah ini memfokuskan pada tindak tutur
tidak langsung dengan berbagai modus tuturan. Tindak tutur tidak langsung yang
dimaksudkan dalam kajian ini adalah tindak tutur yang digunakan oleh anak-anak
untuk mengaju-kan permintaan dengan menggunakan bentuk tutur yang makna
performansi-nya berbeda dengan maksud ilokusinya. Tindak tutur tersebut
diklasifikasikan dalam 9 klasifikasi dengan berbagai modus, yakni tindak tutur
tidak langsung dengan modus bertanya
(TLMT), memuji (TLMP), menyatakan fakta (TLMF), menyindir (TLMS), nglulu
(TLML), pesimis (TLMPs), melibatkan orang ketiga (TLMO), menyatakan keluhan
(TLMK), dan pengandaian (TLMA). Sembilan klasifikasi tersebut dilakukan oleh
anak dalam tuturan meminta (Rusminto. 2010: 76-101)
3. Bentuk-bentuk
Tuturan Meminta dengan Berbagai Modus
Bentuk-bentuk turturan meminta yang
ditemukan oleh peneliti sebagai berikut.
a.
Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus
Bertanya (TLMT)
TLMT
adalah tindak tutur yang digunakan untuk mengajukan permintaan dengan
menggunakan kalimat tanya. Pertanyaan yang diajukan berupa pertanyaan tentang
sesuatu yang dimintanya, atau berupa pertanyaan tentang kondisi pendukung yang
melatari sesuatu yang diminta tersebut.
(1) Bunga : Yuk, itu maenan puter-puteran ayuk yang
bisa bunyi itu
ya? (Sambil memerhatikan dengan mata berbinar dan
menunjuk ke arah mainan di dalam lemari kaca).
Ayuk :
Iya dek.
Bunga : Bisa muter-muter kan yuk kalo
dipencet?
Ayuk : Iya, tapi baterainya habis jadi engga
bisa muter lagi.
Bunga : Yaah, beliin geh yuk. (Wajah kecewa dan penuh harap
akan segera membeli baterai).
Pertanyaan tentang “Yuk, itu maenan puter-puteran ayuk
yang bisa bunyi itu ya?” yang dilakukan anak sambil memerhatikan dengan wajah
berbinar dan menunjuk mengisyaratkan kepada mitra tutur bahwa anak ingin
diambilkan dan dihidupkan mainan yang ia tunjuk. Hal ini
dilatarbelakangi kenyataan adanya kebiasaan anak menghidupkan mainan tersebut
ketika berkunjung ke rumah ayuk sepupunya.
b.
Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus
Memuji (TLMP)
TLMP
adalah tindak tutur yang digunakan untuk mengajukan permintaan dengan dua cara,
yaitu mengemukakan hal-hal positif berkenaan dengan mitra tutur atau sesuatu
yang menjadi sasaran tindak tutur atau sesuatu yang diminta.
(2) Bunga : Ayuk Ncik, kuncitan Hello Kitty Ayuk
Encik bagus loh
warna pink. Adek
Bunga juga ada, tapi kecil. (Sambil
memegang-megang kuncitan yang tergeletak di meja
belajar)
Ayuk Ncik : Sini rambut Adek Bunga, Ayuk Ncik
kuncit pake kuncitan
itu. (Mengambil kuncitan dan menguncit rambut)
Bunga : Bagus kan Ayuk Ncik (Sambil bercermin dan tersenyum
senyum)
Ayuk Ncik : Ya udah, buat Adek Bunga aja.
Untuk menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung
permintaannya, penutur mengemukakan pernyataan berisi pujian terhadap sesuatu
yang diminta yakni kuncitan Hello Kitty yang berwarna pink yang dipuji bagus. Penutur
melakukan dengan memegang-megang penuh harap mitra tutur memahami maksud
tuturan agar kuncit tersebut diberikan kepadanya.
c.
Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus
Menyatakan Fakta (TLMF)
TLMF
adalah permintaan yang diajukan dengan menyatakan fakta-fakta yang dihadapi
anak kepada mitra tuturnya.
(3) Bunga : Papa, liat crayon Adek pa.
Pendek-pendek kan abis
dipinjem Abang, patah semua. (Menunjukan isi crayonnya
sambil memasang wajah cemberut)
Papa :
Kan masih bisa dipake Adek.
Bunga : Tapi Adek pegangnya susah Pa. Ni,
ni (Sambil memegang
crayon dan mencoba mewarnai di kertas dan menunjuk-
kannya)
Papa : Nanti beli yang baru sama mama ya.
Pernyataan Bunga dimaksudkan untuk menyampaikan
permintaan dengan mengutarakan fakta tentang ketidaklayakan crayon yang dimilikinya agar dibelikan
yang baru untuk mengganti miliknya yang sudah tidak layak pakai karena sudah
pendek dan sulit dipegang tersebut.
d.
Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus
Menyatakan Rasa Pesimis (TLMPs)
TLMPs
digunakan untuk mengajukan permintaan yang mencerminkan ketidakberdayaan
berkaitan dengan situasi dan kondisi anak yang tidak mendukung permintaan
tersebut.
(4) Bunga : Adek
gak boleh minum es kiko ya ma? (menatap
mama)
Mama : Iya gak boleh. Kan Adek lagi pilek.
Bunga : Dikiiiiit aja Ma. Potongan sama Abang.
(Sambil
memasang wajah
memelas)
Mama : Kalo Adek udah sembuh baru boleh.
Peristiwa
tutur tersebut terjadi ketika penutur melihat sang kakak sedang minum es kiko.
Karena menyadari dirinya sedang terkena flu, anak merasa kemungkinan dikabulkan
permintaannya untuk minum es sangat kecil, maka anak menyampaikan permintaan
dengan rasa pesimis.
e.
Tindak Tutur Tidak Langsung dengan Modus
Melibatkan Orang Ketiga (TLMO)
TLMO digunakan
untuk mengajukan permintaan dengan cara menyebut orang lain sebagai pihak yang
berkepentingan dalam pengajuan perminta-an, menyebut orang lain untuk
menunjukkan kepada mitra tutur adanya dukungan terhadap permintaannya, dan memanfaatkan
kehadiran orang lain dalam peristiwa tutur yang terjadi. Hal ini dilakukan
dengan maksud menghindari terjadinya konfrontasi secara langsung dan mengurangi
beban psikologis ketika mengajukan permintaannya.
(5) Bunga : Ma, Abang mau naek itu katanya.
(Sambil menunjuk ke
arah komedi putar)
Abang :
Ih kan Adek tadi yang bisikin Abang pengen naek.
Bunga : Tapi Abang kan juga mau. Weeeek.
Mama : Yaudah tunggu, Mama beli tiket dulu.
Peristiwa
tutur tersebut terjadi ketika penutur bersama keluarganya sedang berada di pasar
malam. Bunga melihat komedi putar dan ia ingin menaiki-nya, karena dalam
situasi tersebut ada sang kakak, maka Bunga menggunakan tindak tutur dengan
modus melibatkan orang ketiga yakni Abang yang dirasa juga memiliki keinginan
yang sama agar menjadi pendukung atas permintaannya.
C.
SIMPULAN
Tindak tutur
meminta dengan berbagai modus sering terjadi dalam komunikasi sehari-hari pada
tuturan anak. Anak-anak khususnya anak usia 4 tahun sering mengemas bahasa
permintaannya agar diberi atau mendapatkan sesuatu yang diinginkannya dengan
berbagai modus tuturan.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa anak usia 4 tahun menggunakan tindak tutur meminta
dengan modus bertanya, memuji, menyatakan fakta, menyatakan rasa pesimis dan
melibatkan orang ketiga.
DAFTAR
PUSTAKA
Bagikan
TINDAK TUTUR MEMINTA DENGAN BERBAGAI MODUS ANAK USIA 4 TAHUN DALAM BERKOMUNIKASI DI LINGKUNGAN RUMAH
4/
5
Oleh
ATLET.COM