SARANA
BERFIKIR ILMIAH
A.
Pengantar
Manusia merupakan makhluk yang
berpikir. Manusia diberikan kelebihan dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk
yang sempurna karena memiliki kemampuan dalam berpikirnya, hal itulah yang
membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Produktivitas dari hasil
pemikiran manusia adalah ilmu pengetahuan. Dengan adanya pengembangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki manusia sehingga perkembangan peradaban didunia ini
tumbuh dengan pesat.
Proses berpikir manusia inilah yang
memunculkan berbagai ilmu pengetahuan. Dengan inovasi dan kreativitas manusia
mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang didasari dengan pemikiran yang
mendalam dan menyeluruh. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan diperlukan metode
ilmiah yang langkah dan kegiatannya didasarkan pada prinsip-prinsip keilmuan.
Sarana ilmiah berperan sebagai alat
bantu yang mengorganisasikan metode ilmiah menjadi sebuah pengetahuan yang
lebih sempurna. Tentu saja berpikir berdasarkan keilmuan amat sangat berbeda
dengan proses berpikir pada umumnya. Disnilah para filsafat menuangkan segala
bentuk pemikirannya dengan menggunakan metode dan kegiatan yang bersifat
ilmiah. Kegiatan dan metode yang tidak didasarkan pada pemikiran - pemikiran
khayal namun logis dan empiris. Semua dibuktikan secara ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan
alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh.
Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu pula. Oleh sebab
itulah maka sebelum kita mempelajari sarana-sarana berpikir ilmiah ini
seyogyanya kita telah menguasai langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah tersebut.
Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakikat sarana yang sebenarnya,
sebab sarana merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai suatu tujuan
tertentu; atau dengan perkataan lain, sarana ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang
khas dalam kegiatan ilmiah seara menyeluruh.
B. Hakikat
Sarana Berpikir Ilmiah
1. Pengertian Berpikir
Ilmiah
Ilmu pengetahuan telah didefenisikan dengan
beberapa cara dan defenisi untuk operasional. Berfikir secara ilmiah adalah upaya
untuk menemukan kenyataan dan ide yang belum diketahui sebelumnya. Ilmu
merupakan proses kegiatan mencari pengetahuan melalui pengamatan berdasarkan
teori dan atau generalisasi. Ilmu berusaha memahami alam sebagaimana adanya dan
selanjutnya hasil kegiatan keilmuan merupakan alat untuk meramalkan dan
mengendalikan gejala alam. Adapun pengetahuan adalah keseluruhan hal yang
diketahui, yang membentuk persepsi tentang kebenaran atau fakta.
Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan
empiris. Logis adalah masuk akal, dan empiris adalah dibahas secara
mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan, selain itu
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan mengembangkan.
Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini
merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu
yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang
menggabungkan induksi dan deduksi. Induksi adalah cara berpikir yang di
dalamnya kesimpulan yang bersifat umum ditarik dari pernyataan-pernyataan atau
kasus-kasus yang bersifat khusus, sedangkan, deduksi ialah cara berpikir yang
di dalamnya kesimpulan yang bersifat khusus ditarik dari pernyataan-pernyataan
yang bersifat umum. Pengertian
berfikir ilmiah menurut para ahli :
a. Menurut Salam (1997:139) : Berfikir ilmiah
adalah proses atau aktivitas manusia untuk menemukan/mendapatkan
ilmu. Berfikir ilmiah adalah proses berpikir untuk sampai pada suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan.
b. Menurut Jujun S.Suriasumantri. Berpikir
merupakan kegiatan akal untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Berpikir
ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi dan deduksi.
c. Menurut Kartono (1996, dalam Khodijah 2006:118).
Berpikir ilmiah, yaitu berpikir dalam hubungan yang luas dengan pengertian yang
lebih komplek disertai pembuktian-pembuktian.
d. Menurut Eman Sulaeman. Berfikir ilmiah
merupakan proses berfikir/pengembangan pikiran yang tersusun secara sistematis
yang berdasarkan pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah ada.
2 Sarana Berpikir Ilmiah
Sarana berfikir ilmiah
merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus
ditempuh tanpa penguasaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat
melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan
metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya sebab fungsi sarana berpikir
ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah.
Sarana berpikir ilmiah ini, dalam proses pendidikan kita, merupakan
bidang studi tersendiri. Artinya kita mempelajari sarana berpikir ilmiah ini
seperti kita mempelajari berbagai cabang ilmu. Dalam hal ini kita harus
memperhatikan dua hal. Pertama,
sarana ilmiah bukan merupakan ilmu dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu
merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
Seperti diketahui salah satu karakteristik dari ilmu umpamanya adalah
penggunaan berpikir induktif dan deduktif dalam mendapatkan pengetahuan. Sarana
berpikir ilmiah tidak mempergunakan cara ini dalam mendapatkan pengetahuannya.
Secara lebih tuntas dapat dikatakan bahwa sarana berpikir ilmiah mempunyai
metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda dengan metode
ilmiah.
Kedua, tujuan mempelajari Sarana ilmiah adalah untuk
memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan
mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan
kita untuk bisa memecahkan masalah kita sehari-hari. Dalam
hal ini maka sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang
pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya berdasarkan metode
ilmiah. Atau secara lebih sederhana sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi
metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik. Jelaslah sekarang kiranya
mengapa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan
metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya, sebab fungsi sarana ilmiah
adalah membantu proses metode ilmiah, dan bukan merupakan ilmu itu sendiri.
Untuk dapat melakukan kegiatan
berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa,
logika, matematika, dan statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal
yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat
berpikir dan alat berkomunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut
kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan
antara berpikir deduktif dan berpikir induktif. Untuk itu maka penalaran ilmiah
menyadarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif.
Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif
ini sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif.
Proses pengujian dalam kegiatan ilmiah mengharuskan kita menguasai metode
penelitian ilmiah yang pada hakikatnya merupakan pengumpulan fakta untuk
mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan. Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus didukung
oleh penguasaan sarana berpikir ini dengan baik pula. Salah satu langkah ke
arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar peranan masing-masing sarana
berpikir tersebut dalam keseluruhan proses berpikir ilmiah tersebut.
Bagikan
SARANA BERFIKIR ILMIAH dan HAKIKAT SARANAN BERFIKIR ILMIAH
4/
5
Oleh
ATLET.COM