Sunday 16 October 2016

CIRI-CIRI PENGETAHUAN DAN SYARAT-SYARAT PENGETAHUAN ILMIAH

D. Ciri-ciri Pengetahuan yang Bersifat Ilmiah
Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi),   bagaimana (epistemologi), dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun (Suriasumantri, 2009:105). Ciri-ciri ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah adalah:
1.      mempunyai derajat kepastian yang tinggi,  pijakan berpikirnya  dilandasi pengetahuan yang luas,
2.      mempunyai alur berpikir yang sistematis dan sistemik, dan
3.      memiliki kadar kebenaran yang luas dan disepakati bersama sehingga  pengetahuan ilmiah mempunyai metode ilmiah yang sama.
 
E. Syarat-syarat Pengetahuan Ilmiah
1. Objektif
Jika mau benar ilmu harus sesuai dengan objeknya. Mungkin tidak sesuai dengan seluruh aspek objeknya,  tetapi pengetahuannya harus sesuai dengan aspek-aspek yang diketahui (Poedjawijatna,1983:24).  Dengan kata lain pengertian objektif   dimaksudkan sebuah sasaran yang jelas, yaitu kebenaran.

2. Metodik
Penyesuaian antara pengetahuan dengan objek akan mencapai kebenaran. Rasio akan menyeleweng dari kebenaran haruslah ditiadakan atau dibuat sekecil mungkin. Orang berusaha memikirkan cara untuk mencapai kebenaran. Cara untuk mencapai kebenaran itu dalam ilmu disebut metodos, dari bahasa Yunani hodos: cara atau jalan  (Poedjawijatna,1983:25).

3. Universal
Universal maksudnya, bahwa kebenaran ilmu yang telah dicapai itu harus dapat dibuktikan kebenarannya di sembarang tempat atau berlaku umum di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun  (Poedjawijatna,1983:26).
4. Sistematik
Pengetahuan tentang objek bersifat menyeluruh atau mencakup seluruh objek serta aspek-aspeknya. Sistematik adalah pencapaian untuk mendapatkan kebenaran dengan menggunakan metode tertentu  itu, dengan urutan-urutan yang tertentu juga.  Langkah-langkah yang berurutan dan teratur inilah yang disebut sistematik. Susunan dari hal yang ada hubungannya satu sama lain dan merupakan keseluruhan ini kami sebut sistem (Poedjawijatna,1983:25).

5. Logis
Agar pengetahuan yang dihasilkan  mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika, di mana logika secara luas dapat didefinisikan sebagai ” pengkajian untuk berpikir secara sahih” (Suriasumantri, 2009:46)

Bagikan

Jangan lewatkan

CIRI-CIRI PENGETAHUAN DAN SYARAT-SYARAT PENGETAHUAN ILMIAH
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.