Sunday, 16 October 2016

MATERI PEMBAHASAN PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

 
A.      Pengantar
Ilmu pengetahuan muncul karena adanya pengalaman manusia ketika ia mendapatkan pengetahuan tertentu melalui proses yang khusus. Sebuah cerita tentang Newton, bagaimana ia menemukan teori gravitasi dalam ilmu fisika bermula ketika ia merasakan sesuatu, yaitu apel yang jatuh dan menimpa kepalanya saat sedang duduk di bawah pohon apel. Pengalaman tentang sesuatu itulah yang menyebabkan orang kemudian berpikir dan berpikir lebih lanjut tentang sebab peristiwa tersebut.

Berkat ketekunan, kesabaran, keingintahuan serta didukung dengan kepandaian dan intelegensi yang memadai dan daya kreativitas yang tinggi seseorang dapat menciptakan teori-teori atau hukum atau dalil dan teori-teori tersebut agar dapat diterapkan bagi kepentingan umat manusia. Munculnya teknologi atau hasil dari ilmu pengetahuan (berupa benda-benda di sekeliling manusia seperti misalnya mobil, pesawat terbang, kereta api, komputer, telpon selular, dan sebagainya), dari masa ke masa telah menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan memang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Tetapi pengalaman yang bersifat indrawi belumlah cukup untuk menghasilkan ilmu pengetahuan. Pengalaman indrawi tersebut harus mengalami proses ilmiah yang lebih lanjut, dan hal ini dikenal sebagai proses metodologis. Proses metodologis adalah suatu proses kerja di dalam kegiatan ilmiah (misalnya dapat berada dalam suatu laboratorium) untuk mengolah gejala-gejala pengetahuan dan bertujuan mendapatkan kebenaran dari gejala-gejala tersebut. Untuk itulah di dalam setiap proses metodologis atau proses kegiatan ilmiah, observasi atau pengamatan yang cermat terhadap objek penelitian haruslah diperhatikan dengan benar.

Makalah ini akan mencoba mengulas pengertian pengetahuan, sifat-sifat dari ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan metode-metode yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan tersebut.

B.   Pengertian Pengetahuan
Pada hakikatnya ketika berbicara pengetahuan berarti berbicara tentang ilmu. Ilmu adalah salah satu seperangkat teori yang dihasilkan oleh manusia. Manusia yang hidup di era setiap zamannya akan menghasilkan ilmu dan pengetahuan serta mengembangkn ilmu tersebut melalui tingkat pengetahuannya, sehingga  manusia menempatkan dirinya sebagai makhluk hidup yang sempurna, sebagai makhluk hidup yang pantas dihargai serta makhluk hidup yang pantas untuk dikenang.

Menurut Suriasumantri (2007: 19) menyatakan bahwa pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu, dan filsafat dimulai dari kedua-duanya. Rasa ingin tahu manusia memberikan ruang kepada manusia untuk melakukan keinginan hidup yang menggerakkan pikiran manusia untuk melakukan sesuatu. Hasil dari tindakan manusia tersebut memiliki beberapa kepastian yang akan menjadi satu kepastian saja. Pengetahuan merupakan khazanah kekayaan mental yang secara langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sangat sulit untuk dibayangkan seandainya  pengetahuan itu tidak ada, sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi beberapa pertanyaan yang muncul dari berbagai kehidupan kita.

C.  Jenis-jenis Pengetahuan
Salam (2000: 29) berpendapat bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia terdiri dari empat pengetahuan jenis, yaitu :
1.      Pengetahuan Agama
Pengetahuan agama, yaitu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Pengetahuan mengandung beberapa hal yang pokok, yakni ajaran tentang cara berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan vertikal dan cara berhubungan dengan sesama manusia, yang sering disebut dengan hubungan horizontal.

Pengetahuan agama yang lebih penting disamping informasi tentang Tuhan, juga informasi tentang Hari Akhir. Iman kepada Hari Akhir merupakan ajaran pokok agama dan sekaligus merupakan ajaran yang membuat manusia optimis akan masa depannya. Menurut para pengamat, agama masih bertahan sampai sekarang karena adanya doktrin tentang hidup setelah mati karenanya masih dipercayai.

Contohnya, pemahaman tentang hidup dan mati. Mati tidak lain adalah perpisahan antara si roh dan si jasat. Roh hakekatnya bukan dari tanah, air atau juga udara, bukan benda tetapi, sesuatu unsur yang gaib yang diciptakan Allah (Tuhan), dan hanya Tuhan yang mampu menjawab akan rahasianya. Akal manusia sekalipun bagaimana juga hebatnya, tidaklah dapat mengetahui akan rahasia roh itu.  Ilmu pengetahuan manusia, bagaimanapun juga tingginya, dianggap oleh Tuhan masil terlalu sedikit dan dangkal, sehingga tidaklah mungkin akal dapat mengetahui akan hakekat dan rahasia roh itu.

2.      Pengetahuan Filsafat
Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemlatif dan spekulatif. Pengetaahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu. Kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit dan rigid, filsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang relatif dan kritis, sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.

Contohnya, Seorang ahli fisika nuklir, setelah berketetapan bahwa materi sebagian besar adalah ruang hampa yang di dalamnya terjadi transformasi-transformasi energi tanpa warna, mulai bertanya-tanya, sejauh manakah dunia yang padat, berkeluasan, dan berwarna seperti yang kita persepsikan ini berkaitan dengan keberadaannya yang sesungguhnya dan manakah di antara keduanya itu yang lebih “nyata”.

3.      Pengetahuan Biasa
Pengetahuan yang dipergunakan orang terutama untuk hidupnya sehari-hari tanpa mengetahui seluk-beluk yang sedalam-dalam dan seluas-luasnya; tidak mengetahui sebabnya demikian dan apa sebabnya harus demikian dinamai pengetahuan biasa (Poedjawijatna, 1983:23).

Pengetahuan biasa atau nonilmiah merupakan suatu gejala yang ada sebagai pengalaman  yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah dan logis. Pengetahuan nonilmiah merupakan suatu tradisi atau budaya suatu masyarakat yang dianut turun-temurun sehingga eksistensinya tidak dapat dijelaskan berdasarkan metodelogi ilmiah  (Suherli, 2007:4)

Pengetahuan biasa ini amat bermanfaat bagi hidup manusia untuk keperluannya sehari-hari. Pengetahuan itu dipergunakan dalam rumah tangga, dalam pertanian, dalam peternakan dan lain-lainnya. Orang menggunakan pengetahuannya tersebut walaupun tidak tahu benar akan seluk-beluk pengetahuannya tersebut.

4.      Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan ilmiah merupakan pengetahuan yang menghasilkan kegunaan bagi orang yang tahu itu atau bagi umat manusia pada umumnya. Tujuan pertamanya ialah tahu secara dalam, sedapat mungkin tahu benar, apa sebabnya dan mengapa (Poedjawijatna, 1983:24).


Suriasumantri menyatakan pengetahuan ilmiah atau ilmu adalah pengetahuan yang diproses menurut metode ilmiah dan pengetahuan tersebut memenuhi syarat-syarat keilmuan. Pengetahuan ilmiah diproses lewat serangkaian langkah-langkah tertentu yang dilakukan dengan penuh kedisiplinan.

Bagikan

Jangan lewatkan

MATERI PEMBAHASAN PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.