PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
A. Pengantar
Ilmu pengetahuan muncul karena adanya pengalaman manusia ketika ia
mendapatkan pengetahuan tertentu melalui proses yang khusus. Sebuah cerita
tentang Newton, bagaimana ia menemukan teori gravitasi dalam ilmu fisika
bermula ketika ia merasakan sesuatu, yaitu apel yang jatuh dan menimpa
kepalanya saat sedang duduk di bawah pohon apel. Pengalaman tentang sesuatu
itulah yang menyebabkan orang kemudian berpikir dan berpikir lebih lanjut
tentang sebab peristiwa tersebut.
Berkat ketekunan, kesabaran, keingintahuan serta didukung dengan kepandaian
dan intelegensi yang memadai dan daya kreativitas yang tinggi seseorang dapat
menciptakan teori-teori atau hukum atau dalil dan teori-teori tersebut agar
dapat diterapkan bagi kepentingan umat manusia. Munculnya teknologi atau hasil
dari ilmu pengetahuan (berupa benda-benda di sekeliling manusia seperti
misalnya mobil, pesawat terbang, kereta api, komputer, telpon selular, dan
sebagainya), dari masa ke masa telah menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan memang
mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Tetapi pengalaman yang bersifat indrawi belumlah cukup untuk menghasilkan
ilmu pengetahuan. Pengalaman indrawi tersebut harus mengalami proses ilmiah
yang lebih lanjut, dan hal ini dikenal sebagai proses metodologis. Proses
metodologis adalah suatu proses kerja di dalam kegiatan ilmiah (misalnya dapat
berada dalam suatu laboratorium) untuk mengolah gejala-gejala pengetahuan dan
bertujuan mendapatkan kebenaran dari gejala-gejala tersebut. Untuk itulah di
dalam setiap proses metodologis atau proses kegiatan ilmiah, observasi atau
pengamatan yang cermat terhadap objek penelitian haruslah diperhatikan dengan
benar.
Makalah ini akan mencoba mengulas pengertian
pengetahuan, sifat-sifat dari ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya dan metode-metode yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan
tersebut.
B. Pengertian Pengetahuan
Pada hakikatnya
ketika berbicara pengetahuan berarti berbicara tentang ilmu. Ilmu adalah salah
satu seperangkat teori yang dihasilkan oleh manusia. Manusia yang hidup di era
setiap zamannya akan menghasilkan ilmu dan pengetahuan serta mengembangkn ilmu
tersebut melalui tingkat pengetahuannya, sehingga manusia menempatkan dirinya sebagai makhluk
hidup yang sempurna, sebagai makhluk hidup yang pantas dihargai serta makhluk
hidup yang pantas untuk dikenang.
Menurut
Suriasumantri (2007: 19) menyatakan bahwa pengetahuan dimulai dengan rasa ingin
tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu, dan filsafat dimulai dari
kedua-duanya. Rasa ingin tahu manusia memberikan ruang kepada manusia untuk
melakukan keinginan hidup yang menggerakkan pikiran manusia untuk melakukan
sesuatu. Hasil dari tindakan manusia tersebut memiliki beberapa kepastian yang
akan menjadi satu kepastian saja. Pengetahuan merupakan khazanah kekayaan
mental yang secara langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita.
Sangat sulit untuk dibayangkan seandainya
pengetahuan itu tidak ada, sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban
bagi beberapa pertanyaan yang muncul dari berbagai kehidupan kita.
C. Jenis-jenis Pengetahuan
Salam (2000: 29) berpendapat bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia
terdiri dari empat pengetahuan jenis, yaitu :
1.
Pengetahuan Agama
Pengetahuan
agama, yaitu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya.
Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.
Pengetahuan mengandung beberapa hal yang pokok, yakni ajaran tentang cara
berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan vertikal dan
cara berhubungan dengan sesama manusia, yang sering disebut dengan hubungan
horizontal.
Pengetahuan agama
yang lebih penting disamping informasi tentang Tuhan, juga informasi tentang
Hari Akhir. Iman kepada Hari Akhir merupakan ajaran pokok agama dan sekaligus
merupakan ajaran yang membuat manusia optimis akan masa depannya. Menurut para
pengamat, agama masih bertahan sampai sekarang karena adanya doktrin tentang
hidup setelah mati karenanya masih dipercayai.
Contohnya,
pemahaman tentang hidup dan mati. Mati tidak lain adalah perpisahan antara si
roh dan si jasat. Roh hakekatnya bukan dari tanah, air atau juga udara, bukan
benda tetapi, sesuatu unsur yang gaib yang diciptakan Allah (Tuhan), dan hanya
Tuhan yang mampu menjawab akan rahasianya. Akal manusia sekalipun bagaimana
juga hebatnya, tidaklah dapat mengetahui akan rahasia roh itu. Ilmu pengetahuan manusia, bagaimanapun juga
tingginya, dianggap oleh Tuhan masil terlalu sedikit dan dangkal, sehingga
tidaklah mungkin akal dapat mengetahui akan hakekat dan rahasia roh itu.
2. Pengetahuan
Filsafat
Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang
bersifat kontemlatif dan spekulatif. Pengetaahuan filsafat lebih menekankan
pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu. Kalau ilmu hanya pada
satu bidang pengetahuan yang sempit dan rigid, filsafat membahas hal yang lebih
luas dan mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang relatif dan
kritis, sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar
kembali.
Contohnya, Seorang ahli fisika nuklir, setelah
berketetapan bahwa materi sebagian besar adalah ruang hampa yang di dalamnya terjadi
transformasi-transformasi energi tanpa warna, mulai bertanya-tanya, sejauh
manakah dunia yang padat, berkeluasan, dan berwarna seperti yang kita
persepsikan ini berkaitan dengan keberadaannya yang sesungguhnya dan manakah di
antara keduanya itu yang lebih “nyata”.
3. Pengetahuan
Biasa
Pengetahuan yang dipergunakan orang terutama untuk
hidupnya sehari-hari tanpa mengetahui seluk-beluk yang sedalam-dalam dan
seluas-luasnya; tidak mengetahui sebabnya demikian dan apa sebabnya harus
demikian dinamai pengetahuan biasa (Poedjawijatna,
1983:23).
Pengetahuan biasa atau nonilmiah merupakan suatu gejala
yang ada sebagai pengalaman yang tidak
dapat dijelaskan secara ilmiah dan logis. Pengetahuan nonilmiah merupakan suatu
tradisi atau budaya suatu masyarakat yang dianut turun-temurun sehingga
eksistensinya tidak dapat dijelaskan berdasarkan metodelogi ilmiah (Suherli,
2007:4)
Pengetahuan biasa ini amat
bermanfaat bagi hidup manusia untuk keperluannya sehari-hari. Pengetahuan itu
dipergunakan dalam rumah tangga, dalam pertanian, dalam peternakan dan lain-lainnya.
Orang menggunakan pengetahuannya tersebut walaupun tidak tahu benar akan
seluk-beluk pengetahuannya tersebut.
4. Pengetahuan
Ilmiah
Pengetahuan ilmiah merupakan pengetahuan yang
menghasilkan kegunaan bagi orang yang tahu itu atau bagi umat manusia pada
umumnya. Tujuan pertamanya ialah tahu secara dalam, sedapat mungkin tahu benar,
apa sebabnya dan mengapa (Poedjawijatna,
1983:24).
Suriasumantri menyatakan pengetahuan ilmiah atau ilmu
adalah pengetahuan yang diproses menurut metode ilmiah dan pengetahuan tersebut
memenuhi syarat-syarat keilmuan. Pengetahuan ilmiah diproses lewat serangkaian
langkah-langkah tertentu yang dilakukan dengan penuh kedisiplinan.
Bagikan
MATERI PEMBAHASAN PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
4/
5
Oleh
ATLET.COM